STRUKTUR PENGALAMATAN

STRUKTUR PENGALAMATAN

•        Penerapan pengalamatan IP pada LAN
-      Pengalamatan IP adalah pengindetifikasian dengan angka yang di berikan ke setiap mesin di dalam jaringan IP. Pengalamatan IP digunakan untuk menunjukkan lokasi spesifik. Dari alat di dalam jaringan
-      Alamat Ip adalah alamat softwere, bukan alamat hardware yang terpatri kedalam network interfase Card (NIC) dan digunakan untuk menemukan Hots pada jaringan lokal.
-      TERMINOLOGI IP :
o   Bit        : satu bit sama dengan satu digit; bernilai 1 atau 0
o   Byte    : satu byte sama dengan 7 atau 8 bit
o   Octet  : terdiri atas 8 bit, yang menggunakan bilangan biner 8 bit umumnya. Pada bab ini, istilah byte dan octet bisa saling di pertukarkan alamat.
o   Alamat Network : di gunakan dalam routing  untuk menunjukkan pengiriman paket ke remote Networl sebagai contoh, 10.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.10.0.
o   Alamat Broadcats : alamat yang digunakan oleh aplikasi dan hots untuk mengirim informasi kesemua titik di dalamt jaringan di sebut Alamat Broadcats. Contoh 255.255.255.255.yang berati semua jaringan, 172.16.255.255 yang berati semua subnet dan hots  pada Network 172.16.0.0, dan 10.255.255.255. yang berati broadcats ke semua subnet dan hots pada jaringan 10.0.0.0
Skema Hierarki pegalamatn IP
Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini terbagi menjadi 4 bagian. Yang  dikenal sebagai octec byte, dimana masing-masing terdri atas satu byte (8 bit). Anda bisa menggambarkan pengalamata Ip dengan 3 metode.
·         Dotted-decimal seperti 172.16.30.56.
·         Biner seperti 10101100.00010000.00011110.00111000.
·         Heksa Decimal, seperti AC .10.1E.38
Windows Registy adalah contoh yang bagus untk program yang menyimpan alamat Ipmesin dalam bentuk heksa. Pengalamatan 32-bit IP adalah pengalamat yang terstruktur atau hierarki, kebalikan dari pengalamatan Flat (datar) atau hierarki. Walaupun jenis skema pengalamatan bisa digunakan pengalamatan hierarki dipilih dengan alasan yang baik. Keuntungan dari skema jenis ini adalah kemampuannya yang bisa menangani pengalamatan yang sangat besar yaitu: 4.3 millyar (pengalamatan 32 bit dengan 2 kemungkinan nilai untuk setiap posisi bisa kosong atau 1 memberikan anda 232, atau 4. 294. 967.296).
skema dengan 2 atau 3 tingkatan ( level ) bisa dibandingkan denga nomor telepon.bagian pertama yaitu kode area untuk mnunjukkan area yang sangat luas. Bagian kedua, awalnya meyempitkan akupan ke area lokal pengmanggil, segmen terakhir, nomer penglanggan menunjukkan koneksi yang sepsifik. Pengalamatan IP juga menggunaka strukur lapisan yang sama.

•        Subnetting pada jaringan
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
1. Fungsi Subnetting
fungsi subnetting antara lain:
o        Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
o        Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
o        Pengelolaan yang disederhanakan.
o        Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh


•        VLSM dan CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. CIDR juga sering disebut juga dengan suppernetting.
Untuk memahami konsep CIDR lebih lanjut,saya akan memberikan sebuah contoh :
Misalnya  IP kelas G dapat menjangkau komputer hingga 16 juta host.Tetapi pengguna komputer tidak akan mencapai sebanyak itu , sehingga banyak sekali sisa yang tidak digunakan dan ini bukanlah sesuatu yang efisien.Berikut ini adalah contoh diagram mengenai CIDR

VLSM (Variable Length Subnet Mask)
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. Selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Fungsi VLSM untuk mengurangi jumlah terbuang [ruang;spasi] alamat. Sebagai ganti memberi suatu kelas lengkap A, B atau C jaringan [bagi/kepada] suatu Admin, kita dapat memberi suatu subnet ke seseorang, dan dia dapat lebih lanjut membagi lebih lanjut membagi subnet ke dalam beberapa subnets. Oleh karena lebar dari subnet akan diperkecil, maka disebut dengan variable subnet length mask Jaringan yang berkaitan dengan router serial interface hanya mempunyai 2 alamat, oleh karena itu jika kita memberi suatu subnet, mungkin paling kecil adalah (/ 30) untuk itu.
Berikut ini adalah diagram mengenai VLSM :



•        NAT dan PAT
          NAT (Network Address Translation)
Merupakan suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu pc pada jaringan lokal ke jaringan internet dengan menggunakna satu alamat IP publik.
Alasan menggunakan NAT pada jaringan :
o   Menghemat IP legal yang diberikan oleh ISP
o   Mengurangi terjadinya duplikasi IP address pada jaringan
o   Menghindari proses pengalamatan kembali pada saat jaringan berubah
o   Meningkatkan fleksibelitas untuk koneksi ke internet

PAT (Port Address Translation)
Merupakan suatu metode untuk menghubungkan beberapa port yang diakses pada haringan lokal ke jaringan internet menggunakan satu alamat IP publik sesuai dengan port yang di akses.
Port Address Translation (PAT) adalah suatu fitur dari jaringan perangkat yang menerjemahkan TCP atau UDP, komunikasi yang dilakukan antara host pada jaringan pribadi dan host pada jaringan. Hal ini memungkinkan satu publik alamat IP untuk digunakan oleh banyak host di jaringan pribadi, yang biasanya Local Area Network atau LAN .
Perangkat PAT memodifikasi IP paket secara transparan seperti saat melewatinya. Modifikasi yang membuat semua paket yang mengirim ke jaringan publik dari beberapa host di jaringan pribadi tampaknya berasal dari satu host , (perangkat PAT) pada jaringan publik.
          Hubungan antara NAT dan PAT

PAT adalah bagian dari NAT, dan terkait erat dengan konsep Network Address Translation . PAT juga dikenal sebagai NAT Overload. Dalam PAT pada umumnya hanya satu alamat IP publik terbuka dan beberapa host privat menghubungkan melalui alamat yang tertera. Masuknya paket dari jaringan publik diarahkan pada jaringan privat dengan mengacu pada tabel dalam perangkat PAT yang melacak port pairs publik dan privat.

Dalam PAT, baik pengirim pribadi IP dan nomor port diubah; perangkat PAT memilih nomor port yang akan dilihat oleh host pada jaringan publik. Dalam hal ini, PAT beroperasi pada layer 3 (jaringan) dan 4 (transportasi) dari model OSI , sedangkan NAT dasar hanya beroperasi pada layer 3.

•        dasar Network Address Translation (NAT)
        Pengertian
Network Address Translation (NAT) adalah suatu metoda pokok yang memungkinkan komputer yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan address private, untuk bisa mengakses Internet. Ingat pada diskusi IP address sebelumnya bahwa IP address private tidak bisa di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada jaringan internal yang berada pada range berikut:
Class type
Start address
End address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254

Untuk setiap paket yang dihasilkan oleh client, implementasi Network Address Translation
(NAT) menggantikan IP address yang terdaftar kepada IP address client yang tidak terdaftar.



•        Terminology IP NAT
Terminologi NAT, jaringan internal adalah kumpulan jaringan yang menjadi sasaran penerjemah ( dari alamat privat menjadi alamat publik). Jaringan luar menunjukan apa yang biasanya ada di internet, jadi NAT berfungsi untuk menerjemahkan alamat private Anda didalam jaringan internal menjadi alamat ip publik sebelum paket-paket diteruskan ke jaringan lain

•        NAT static dan dinamik
NAT STATIC
NAT Static digunakan untuk menerjemahkan 1 IP lokal ke 1 IP global ataupun sebaliknya, biasanya disebut one to one mapping.
Misalnya :
Di kantor ada FTP Server dengan IP 192.168.2.100 yang tentunya IP Address tersebut hanya bisa diakses dari LAN saja karena IP nya private. Tetapi bila kita berada di luar kantor ingin tetap bisa mengakses FTP Server tersebut, maka dibuatlah NAT Static dengan mengalokasikan suatu IP Public untuk FTP Server tersebut.

NAT DYNAMIC & DYNAMIC OVERLOAD (PAT)
NAT Dynamic digunakan untuk menerjemahkan beberapa IP lokal ke beberapa IP global ataupun sebaliknya. Proses penerjemahannya secara dynamic, jadi pada translasi IP nya tidak selalu sama seperti NAT Static. Ketidakefektifan pada NAT Dynamic adalah jumlah IP global yang dibutuhkan untuk mentranslasikan IP lokal harus sama (n to n mapping).

Misalnya :
Kita ingin mentranslasikan 10 IP lokal ke global maka dibutuhkan 10 IP global/publik. Jika kita punya 11 IP Private, tapi hanya punya 10 IP Publik sudah dapat dipastikan bahwa ada 1 IP Private yang tidak dapat ditranslasikan pada saat yang bersamaan.

Untuk menanggulangi ketidakefektifan NAT dynamic, muncullah solusi baru yakni NAT Dynamic Overload.
             
NAT Overload adalah jumlah IP publik yang dibutuhkan tidak harus sama dengan jumlah IP Private yang mau ditranslasikan (n to m mapping), bahkan hanya dengan menggunakan 1 IP publik kita dapat mentranlasikan banyak IP Private.

Related Posts:

MANAJEMEN ALAMAT

MANAJEMEN ALAMAT

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.




A.   REPRESENTASI ALAMAT IP VERSI 4
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

B.   JENIS-JENIS ALAMAT

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut :
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

 

C.   KELAS-KELAS ALAMAT

Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

KELAS ALAMAT IP
OKTET PERTAMA
(
DESIMAL)
OKTET PERTAMA
(
BINER)
DIGUNAKAN OLEH
Kelas A
1–126
0xxxxxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B
128–191
10xxxxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C
192–223
110xxxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D
224–239
1110xxxx
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E
240–255
1111xxxx
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

D.   REPRESENTASI SUBNET MASK
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.


Penggunaan sebuah subnet sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
·         Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
·         Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:
·         Notasi Desimal Bertitik
·         Notasi Panjang Prefiks Jaringan

a.    Desimal Bertitik
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah:
             <alamat IP            www.xxx.yyy.zzz>
             <subnet mask       www.xxx.yyy.zzz>

Kelas Alamat
Subnet mask (biner)
Subnet Mask (desimal)
Kelas A
11111111.00000000.00000000.00000000
255.0.0.0
Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0
Kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000
255.255.255.0


Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut :
138.96.58.0, 255.255.255.0
 
b.    Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask
Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) Formatnya adalah sebagai berikut:
 
<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.
Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

c.    Menentukan Alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier.

Contoh:
Alamat IP   10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------- AND
Network ID  10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)
 
E.    SUBNETTING
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork). Tujuannya subnetting yaitu :
·   Untuk mempercepat pengiriman data.
·   Memudahkan pengaturan / management alamat.
·   Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
·   Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
·   Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
·   Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
F.    TABEL SUBNETTING

a.    Subnetting Alamat IP Kelas A

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.



b.    Subnetting Alamat IP kelas B

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B.

c.    Subnetting Alamat IP kelas C

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.
G.   PERHITUNGAN SUBNETTING
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 dimana /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Tabel berikut memperlihatkan Subnet Mask biasa digunakan dalam Subnetting.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30














CONTOH :
Pertanyaan :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

·         Cara Perhitungan dengan teknik khusus yang lebih cepat
Analisa :
192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Perhitungan :
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi pertanyaan diatas dapat diselesaikan dengan urutan seperti itu :
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host  per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Network = 255 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 63.
Subnet berikutnya adalah 64, kemudian 64 + 63 = 127 , dan seterusnya. Atau dengan kata lain blok network lengkapnya adalah kelipatam 64 yaitu 0, 64, 128, 192.
  1. Host dan broadcast yang valid terlihat ditabel berikut dimana host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Network
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

·         Cara Perhitungan dengan teknik binari.
Pertanyaan :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

a.      Subnet Mask
Subnet Mask dapat dilihat dari prefix /26, sehingga IP Address ini memiliki Subnet Mask :  11111111.11111111.11111111.11000000 atau
255.255.255.192

b.      Network Address
Biner dari IP Address    :  11000000.10101000.00000001.00000000
Net Mask                    : 11111111.11111111.11111111.11000000    
                              11000000.10101000.00000001.00000000
                                               Network Address
Network Address = 192.168.1.0
                                  
c.       Broadcast Address
Broadcast Address =  Bit network address dan sisanya diubah menjadi bit 1.
Seperti berikut ini      =   11000000.10101000.00000001.00111111
                               = 192.168.1.63

Bit network yang seharusnya 24 bit, namun IP address ini memiliki bit network berlebih yaitu = 26 bit sehingga ada 2 bit yang melebihi batas bit di kelas C, jadi :  Jumlah supernet = 2n = 22 = 4

Related Posts: